m3

m3
juSt m3

Jumat, 09 April 2010

WAWANCARA

Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan pada perolehan informasi yang diinginkan. Pada pelaksanaannya, pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Jika ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan baru di luar konsep pertanyaan yang telah disediakan.

Kelebihan dan Kelemahan Kegiatan Wawancara
Kelebihan Wawancara:
Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungj awabkan
Mempunyai nilai Yang tinggi
Semua kesalahpahaman dapat dihindari
Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasanpenjelasan tambahan
Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
Kelemahan Wawancara:
Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas
Tahapan dalam Wawancara

Beberapa tahap dalam wawancara, yakni sebagai berikut.
Tahap Pendahuluan atau Pembukaan

Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan dan untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga kegiatan wawancara berjalan dengan baik.
Tahap Kegiatan Tanya Jawab

Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah suasana untuk wawancara telah memungkinkan.
Tahap Penutup

Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi pokok perbincangan.

Kita dapat mendengarkan dan memahami informasi yang diberikan oleh narasumber pada tahap tanya jawab. Berdasarkan tanya jawab tersebut, kita pun dapat menyimpulkan hasilnya. Adapun bentuk pertanyaan yang dapat disampaikan, di antaranya:
Pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas dan bebas.

Contoh:
Menurut pendapat Bapak, bagaimana kegiatan kesenian yang diadakan ini!
Pertanyaan langsung, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban singkat, dan kadang-kadang dapat dijawab dengan "ya" atau "tidak".

Contoh:
Apakah Bapak pernah mengikuti festival kesenian seperti ini?.
Pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang membatasi ruang gerak narasumber, bahkan kemungkinan jawabannya telah tersedia.

Contoh:
Setelah Bapak sukses menjadi seniman besar, apakah Bapak bersedia membina generasi muda di sini atau terus saja berkarya tanpa ada keinginan untuk membina?
Pertanyaan terpimpin, yakni pertanyaan yang sangat membantu dalam mengetahui sampai sejauh mana narasumber setuju dengan pendapat pewawancara.
Contoh:
Saya melihat di daerah ini banyak sekali potensi kesenian. Apa langkah-langkah yang akan Bapak lakukan untuk mengembangkan potensi tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar